Vinsensius Jemadu (Dok. Ist) |
BatuTerkini.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) terus berusaha memperkenalkan masakan khas Indonesia ke kancah internasional melalui program 'Spice Up The World' yang berlangsung di Tiongkok.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menyatakan di Tangerang pada hari Rabu bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT United Harvest China, yang dikenal sebagai Papatonk, untuk memperluas promosi kuliner Indonesia di Tiongkok.
"Papatonk sebagai mitra co-branding Wonderful Indonesia konsisten mempromosikan pariwisata dan kuliner Indonesia selama bertahun-tahun di pasar Tiongkok," katanya.
Menurutnya, kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat citra kuliner Indonesia di pasar internasional, khususnya di Tiongkok.
Vinsensius menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan memperkenalkan berbagai destinasi wisata serta kuliner khas Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya ini, top influencer dari Tiongkok dengan lebih dari 55 juta pengikut di platform Kuaishou akan berperan penting dalam kampanye tersebut.
"Dalam hal ini Papatonk berkolaborasi dengan top influencer Tiongkok melalui platform e-commerce terbesar kedua di Tiongkok, Kuaishou atau dikenal sebagai Snack Video di Indonesia," tuturnya.
Melalui video-video yang diunggah, pengikut influencer ini akan diperkenalkan dengan berbagai hidangan populer Indonesia, seperti Sate, Soto Ayam, Nasi Goreng, Rendang, dan Gado-Gado.
"Rencananya, top influencer ini akan berkunjung ke Jakarta selama tiga hari, mulai dari 17-19 September 2024. Dalam kunjungannya, ia akan melakukan pengambilan video di Pantjoran PIK 2 Tangerang," jelasnya.
Selain mempromosikan makanan, kolaborasi ini juga akan memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai produk kuliner dan pariwisata Indonesia, dengan kesempatan bagi audiens di Tiongkok untuk berinteraksi langsung.
"Diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan minat dan daya tarik wisatawan Tiongkok terhadap produk Indonesia, baik di sektor kuliner maupun pariwisata," ungkap Vinsensius