Elektabilitas Khofifah-Emil meningkat signifikan, menurut survei Poltracking Indonesia. (Dok, Ist) |
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 4-10 Oktober 2024, elektabilitas pasangan nomor urut 2 ini meningkat sebesar 10,2 persen dalam dua bulan terakhir, memperlihatkan tren positif sejak September hingga Oktober 2024.
Pada bulan September, Khofifah-Emil memperoleh 57,3 persen elektabilitas, yang kemudian melonjak menjadi 67,5 persen pada Oktober.
Lonjakan ini dinilai sebagai momentum penting bagi pasangan petahana tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menilai bahwa peningkatan ini adalah hal yang wajar bagi pasangan incumbent yang sudah memiliki dukungan kuat.
"Tentu ini momentum kalau normal memang dukungan terhadap incumbent relatif cukup kuat," ujarnya pada Jumat (18/10/2024).
Surokim menjelaskan bahwa elektabilitas yang tinggi ini sebagian besar didorong oleh status Khofifah-Emil sebagai petahana, serta adanya dukungan dari pendukung setia dan militan.
Menurutnya, Khofifah telah berhasil menjadi sosok yang mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat di Jawa Timur.
Ia juga menambahkan bahwa capaian elektabilitas yang terus meningkat tersebut tidak terlepas dari figur Khofifah yang memiliki daya tarik dan kepercayaan dari berbagai lapisan masyarakat.
“Tidak mengejutkan bila hal demikian berimbas pada torehan elektabilitas yang terus melesat pesat,” ungkap Surokim.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa Pilgub Jatim 2024 ini merupakan tantangan berat bagi para penantang baru. Berdasarkan hasil survei, pasangan Khofifah-Emil tampaknya akan menjadi duet yang paling kuat dalam kontestasi kali ini.
“Politik Jawa Timur itu khas ya dan menurut saya tidak terlalu ramah dengan para calon pendatang baru," tandasnya.
Dengan momentum yang ada, pasangan Khofifah-Emil dinilai berada pada posisi yang semakin kuat menjelang pemilihan, dan potensi kemenangan mereka pun semakin terlihat jelas.