Kemenkop UKM dan UGM berdayakan ratusan UMKM di Indonesia. (Dok. Jpnn) |
Surabaya, BatuTerkini.idi - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan program pemberdayaan untuk mendorong UMKM di Indonesia agar bisa naik kelas.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM serta memperluas jaringan pasar mereka.
Muhammad Arief Darmawan, anggota Tim Teknis Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri UGM, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM, peningkatan omzet, dan memperluas mitra pemasaran.
“Dengan begitu, kapasitas SDM rekan-rekan UMKM, jumlah tenaga kerja, omzet, ataupun mitra pemasaran mengalami peningkatan,” ujar Arief di Surabaya pada Rabu (16/10).
Pelatihan hybrid dan kurasi pelaku UMKM
Sebanyak 900 pelaku UMKM dari berbagai daerah mengikuti pelatihan ini secara online. Setelah proses kurasi, sekitar 400 peserta terpilih untuk mengikuti pelatihan lanjutan secara offline, yang mencakup kunjungan langsung ke mitra bisnis.
Arief menjelaskan bahwa program ini mengombinasikan pelatihan dengan praktik langsung, di mana peserta mendapatkan pendampingan melalui coaching clinic terkait permodalan, jaringan, strategi kemitraan, serta pemasaran.
Setelah pelatihan, peserta juga diajak untuk mengunjungi berbagai tempat usaha sebagai studi banding dan untuk mendapatkan pengalaman langsung.
“Kami juga memberikan penjelasan terkait tata cara bekerja sama dan teknis pembagian profitnya seperti apa dengan mitra nantinya,” tambah Arief.
Membangun jejaring mitra dan keberlanjutan UMKM
Program ini memiliki tujuan utama untuk membentuk jejaring kemitraan yang kuat antara pelaku UMKM dan mitra bisnis, sehingga UMKM, terutama yang masih berskala mikro, dapat menjadi lebih mandiri.
Sektor yang terlibat dalam pelatihan ini meliputi kuliner, fashion, dekorasi rumah, pariwisata, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Program ini tidak hanya berlangsung jangka pendek, tetapi direncanakan akan berlanjut untuk memastikan bahwa pelaku UMKM benar-benar menerapkan hasil dari pelatihan.
Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah framework GROW, yang terdiri dari komponen Goal (tujuan yang ingin dicapai), Reality (kondisi UMKM saat ini), Options (strategi yang bisa dipilih), dan Will (keputusan yang diambil UMKM).
Dengan kerangka ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih fokus dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh.
Arief menyampaikan harapannya agar melalui kombinasi teori, keterampilan praktis, dan kesempatan bertemu mitra bisnis, UMKM dapat lebih berkembang dan naik kelas.
"Harapannya, dengan kombinasi antara pemberian ilmu, pengetahuan dan keterampilan, ditambah praktek, bertemu mitra itu bisa membantu UMKM naik kelas," pungkasnya.